Malam telah larut. Di luar jendela kamar kediaman keluarga Stormson, hujan turun perlahan menimpa atap dengan ritme yang nyaris seperti bisikan. Lampu tidur menyala lembut di sisi ranjang, menyinari sebagian wajah Xeloma dan Alex yang kini berbaring berdampingan di atas ranjang king size mereka. Akan tetapi, udara di antara keduanya belum benar-benar hangat kembali. Pertengkaran mereka sebelumnya masih menyisakan jejak emosi. Tidak ada suara selain detak jarum jam dan rintih hujan. Dalam senyap itu, Xeloma perlahan memutar tubuhnya menghadap Alex. Pria itu memejamkan mata, tetapi sangat jelas bahwa napas belum sepenuhnya tenang. Tuan Besar Stormstone belum tertidur, pikirannya sedang bergulat. Tanpa kata, Xeloma menggeser tubuhnya mendekat, lalu membenamkan wajah di d**a Alex. Tang