Alex memandang tajam pada tunangannya. Semenjak bertunangan beberapa bulan lalu, baru kali ini ia merasa sebuah tekanan tertentu untuk marah kepada Xeloma.
Yang dipandang tajam terkejut, bertanya dengan lirih, “Aku tidak mengerti maksudmu.”
“Tadi Tsamara masuk ke dalam ruang kerjaku. Dia khawatir aku akan kembali pada Zalma. Dia bahkan mengancam tidak mau lagi tinggal denganku kalau aku sampai kembali pada Zalma!”
Xeloma berdiri dari atas kursi rias. Ia menggeleng, “Aku tidak mengatakan apa pun pada Tsamara mengenai kamu dan Zalma! Kenapa kamu menuduhku begitu?”
“Please, jangan berbohong padaku, Xeloma. Sejak kita datang di peresmian perusahaan, kamu selalu paranoid aku kembali pada Zalma. Sekarang, Tsamara juga menjadi seperti itu.”
Mata Alex menatap kian dalam, mencari jawaban atas
