Kembali ke kamarnya sekitar setengah jam kemudian, mata biru Zalma menyapu pandang ke sekitar. ‘Ke mana dia?’
Berjalan memasuki kamar mandi dengan sangat hati-hati, menyiagakan telinga untuk mendengar gerakan-gerakan semisal suaminya memang ada di sana.
Kosong, tak ada siapa pun di kamar mandi. Akan tetapi, kemudian ia mendengar suara langkah kaki memasuki kamar. ‘Hmm, itu dia datang.’
Ternyata bukan Dantheo yang datang melainkan kakak lelakinya muncul, lalu duduk di kursi meja rias.
“Aku mau bicara,” ucap Siryu singkat.
Zalma mengangguk, lalu duduk di tepian ranjang. “Ada apa?”
“Kamu besok kembali ke Los Angeles. Apa semua sudah siap?”
“Aku baru akan mengepak nanti malam,” jawab Zalma.
Siryu tersenyum dingin, “Maksudku hatimu. Apa sudah siap? Kenapa kamu tidak bilang ke kami kal
