Ch.49 Haruskah Membuka Hati

1748 Kata

Zalma duduk sendiri di ruang tamu lantai dua. Napas masih memburu kencang sejak 15 menit lalu. Bagaimana tidak, setiap ia menutup mata, yang terbayang adalah tubuh gagah maskulin suaminya tanpa sehelai kain pun. Di mana detik kemudian, terlihat juga bagian tengah, di bawah pusar. Sebuah area yang begitu mendebarkan! Ketukan di pintu terdengar. Satu, dua, tiga, empat, lima. “Zalma! Ini aku!” seru Crysler dari luar ruang tamu terkunci. Cepat lompat dari kursi, Zalma berlari. Ia buka pintu, melirik terengah ke kanan dan ke kiri, memastikan suaminya tidak ada di lorong. Sebegitu waspadanya dia saat ini. Secepat kilat tangan menyambar lengan sahabat, menarik masuk, lalu membanting pintu dan menguncinya lagi. “Apa kamu sudah gila, Zalma?” kikik Crysler melihat Nonda Muda Yan seperti ket

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN