Tangis Nadia semakin kencang, dia tidak mempedulikan pesta ulang tahunnya. Nadia hanya menangis memanggil Om Tampannya itu. Tangisnya semakin pecah hingga Rana sulit untuk meredakannya. “Nak, tidak ada Om Tampan, itu tadi tamu restoran, Sayang,” ucap Rana dengan mencoba meredakan tangis Nadia. “Bunda, Nadia lihat Om Tampan tadi, kenapa Om Tampan tidak dengar teriakan Nadia, padahal Nadia teriak kencang sekali,” ucap Nadia di sela-sela tangisannya. “Nadia, Sayang. Tadi Bibi Elin tidak lihat ada Om Tampan, adanya orang dari restoran bunda,” ujar Elin yang juga mencoba meredakan tangis Nadia. “Bibi Elin itu tidak Tau! Bibi Elin diam! Tadi Nadia jelas-jelas lihat Om Tampan, yang tahu Om Tampan Cuma Mbak Nunuk saja!” Nadia setengah berteriak berkata dengan Elin. “Nuk, mana foto Om Tampan,