Leo sudah berada di pantai. Dia memarkirkan mobilnya di sisi mobil Satria. Dia mempersiapkan diri untuk berpura-pura untuk tidak mengenal Nadia dan Nunuk. Padahal ini adalah hal yang paling menyakitkan sekali untuk Leo. “Aku harus bisa. Maafkan ayah, Nadia. Ayah harus melakukan semua ini,” ucap Leo lirih. Leo turun dari mobilnya. Dia melihat Satria yang sedang duduk di bangku bersama Nadia dan Nunuk. Leo mengatur napasnya dan menghampirinya. Dia berjalan dengan pelan dan menyapa Satria dari belakang. “Sat,” panggil Leo. “Eh Pak Leo, sudah datang,” ucapnya. Nadia masih tidak menghiraukan siap yang datang, karena dia terlalu mengharapkan Om Tampannya yang datang. “Nadia sayang,” panggil Satria. “Nadia?” ucap Leo dengan berpura-pura kaget kalau anak temannya Satria adalah Nadia. Nadi