Ayesha kemudian menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri, kemudian ia kembali menatap Ashel intens. “Shel, boleh aku tanya sesuatu?” “Apa? Tanyalah!” “Kamu sendiri gimana? Apa kau mencintai suamimu?” Ashel terperanjat mendengar pertanyaan itu. Berani sekali Ayesha bertanya begitu? Jadi sekarang Ashel harus marah atau senyum? “Tentu. Aku sangat mencintai suamiku. Sebaliknya, Fariz juga begitu, dia sangat mencintaiku. Terbukti dia selalu menunjukkan sikap yang romantis.” Ayesha tersenyum mendengar jawaban itu. Tidak ada ekspresi terkejut atau sedih di wajah Ayesha. Ashel salut pada wanita di hadapannya itu, yang mampu menyembunyikan perasaannya di balik wajahnya yang polos. Huh, mungkin hati Ayesha sekarang sedang tersayat mendengar penjelasan Ashel. Atau mungkin dia

