Fariz meraih ponsel dan menatap wajah cantik di aplikasi yang baru saja ia buka, jempol dan telunjuk menyentuh layar ponsel lalu memperbesar wajah tersebut. Ia menggeser-geser layarnya, memperhatikan satu per satu organ di wajah itu. selalu foto itu yang ia pandangi setiap bangun tidur. “Ayesha, I love you,” bisiknya kemudian mendelete foto itu, sadar kalau foto itu membuat pikirannya selalu tertuju ke Ayesha. Jika ia terus-terusan memikirkan Ayesha, kapan ia akan berpaling dan mencintai istri sahnya? Ashel adalah satu-satunya orang yang harus ia perhatikan sekarang, namun hatinya tidak bisa berdusta, cintanya terhadap Ayesha masih sangat hangat. Semua kenangan tentang Ayesha, wanita yang telah bertahun-tahun mengisi hidupnya, masih terekam jelas di memori ingatannya. Ia ingin b

