Zen berdiri di depan pintu ruang UGD, wajahnya tampak begitu sedih. Ariska dan mamanya Ran yang baru saja sampai di rumah sakit langsung memeluk Zen sejenak sekadar untuk menenangkan pemuda tersebut, begitu pula dengan Adit dan Rhoma. "Zen, kamu baik-baik saja, 'kan, Nak? Di mana, Ran?" tanya Mama Ran, sedangkan Zen masih tetap diam atas rasa bersalah karena kejadian yang menimpa gadisnya. Di sisi lain terlihat Papa Ran sedang berdiri sekitar empat meter dari balik punggung istrinya. Pria itu diam-diam memberikan isyarat agar Zen segera menghampirinya tanpa memberi tahu siapa pun. Zen mengangguk lalu melirik ke arah orang-orang di sekitar yang tidak memerdulikannya kecuali Adit. Yeah, sejak kejadian di parkiran Adit terus-menerus memberikan tatapan penuh arti. Namun, tidak ada sepatah k