Di kantin Lea dan Ran tampak sibuk menikmati es cendol mereka masing-masing, sambil sesekali mengobrol kejadian tadi pagi mengenai alasan mengapa ia terlambat. Namun, tentu saja Ran tidak menjelaskan semuanya karena sebagian besar alasan keterlambatan tersebut berada pada permasalahan Zen. "Ya gitu, deh. Prinsipku mengatakan, jika sudah berjanji dari awal sebaiknya jangan dibatalkan." Ran kembali menikmati cendolnya lalu melirik sekilas ke arah buku Hamlet pemberian Zen. "Jadi aku berkeras untuk menunggu Kak Zen," kata Ran dan mendapat cubitan gemas di kedua pipinya dari Lea. "Ya ampun, kalian ini sweet banget, ya! Beneran, deh gue enggak pernah nemu pasangan kek kalian. Maksud gue sweet, tapi enggak alay." Mata Lea kembali berbinar setiap kali mengingat bagaimana perjalanan hubungan Ran