naya terbangun dipagi hari dengan tangan yang sama yang melingkari kulit perut rampingnya. wanita itu menegang, teringat kejadian beberapa tahun lalu dan dengan kesadarannya yang tersisa berusaha melepaskan tagan itu dari tubuhnya. nafas naya memburu. rama yang menyadari apa yang terjadi pada istrinya tidak membiarkan naya menjauh darinya. ia harus membuat naya menghilangkan ketakutannya. pria itu berguling sehingga sekarang berada di atas naya, ia menahan tubuhnya agar tidak menindih naya yang sedang dilanda trauma. “nay.. semua baik-baik aja” ucap rama setelah mengecup singkat pelipis istrinya “ma-maaf mas” ucap naya yang sudah mendapatkan kembali akal sehatnya. naya melingkarkan kedua tangannya di leher rama dan menarik rama mendekat agar membantunya menenangkan diri. “kamu lapar