40

850 Kata

Tamara merasa ada yang tidak benar dalam hidupnya seminggu ini. Padahal ia melakukan kegiatan rutinnya seperti biasa. Mengunjungi beberapa cafe dan salonnya lalu akan membantu naya di fandicorp. Gadis itu sudah tidak bertemu dengan gio sejak ia menyelamatkan temannya itu dari sesuatu yang mungkin akan disesali oleh temannya itu seumur hidup. Ia tidak sadar saat diantar pulang dan juga tidak tau kenapa ia merasa dikucilkan seperti ini. “Mbak...” “Hm?” “Pulang sana” suruh naya tanpa melihat pada orang yang diajaknya bicara. Tak heran kenapa mara menyebut naya tidak punya sopan santun. “Kanapa? Mantanku itu mau kesini? Kau takut dia sadar dari mabuknya dan berlari ke arahku?” “HAH... kalo mbak bisa, ambil dia dan bawa jauh-jauh dari hidupku” naya kesal dengan segala tuduhan mara padany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN