BAB. 65

2234 Kata

Naima duduk dengan tenang, menikmati sajiannya tanpa merasa terganggu dengan Andra yang sesekali, bisa dibilang sering melirik ke arahnya. Menatapnya dengan cukup lekat seolah ada hal yang ingin ia sampaikan namun penuh keraguan. Naima memilih menunggu saja apa yang akan Andra katakan dengan menikmati hidangan yang ada walau rasanya sudah hanya untuk membuat perutnya kenyang. Kalau pun hari ini suaminya tak mau bicara atau pun jujur mengenai pertanyaan yang belum bisa Naima hilangkan dari kepala, ia sudah tak peduli lagi kalau nantinya, kedua anak mereka tau ada yang telah terjadi di antara mereka berdua. Wanita itu memang tipe penyabar tapi bukan berarti kesabarannya bisa terus diuji, kan? Apa lagi dengan pengkhianatan seperti ini. Belum pernah ia rasakan sesak seperti ini. Kemarahan yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN