Demam

1447 Kata

Nasib Elang sungguh malang sekali. Keinginannya untuk menghabiskan waktu bersama sang istri kini tinggal angan-angan belaka. Kedua orang tuanya tidak mengizinkan dia masuk kedalam rumah utama. Elang terus saja berteriak di bawah kamarnya sewaktu masih lajang. Dia yakin jika istrinya kini sedang berada di sana. Berbagai kata rayuan sudah diucapkan olehnya namun tetap saja Arumi tidak menghiraukannya sedikitpun. Elang sadar jika sudah membuat sang istri kecewa tapi tidak bisa begitu saja mengabulkan permintaan tanpa persiapan yang matang. Memecat Kartika dari perusahaan tidak semudah yang semua orang pikirkan. Elang harus memastikan keadaan orang di sekitarnya dalam keadaan aman sebelum mengambil tindakan itu! “Sayang, aku kedinginan di luar. Nyamuknya juga banyak sekali. Badan aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN