BAB 21

1332 Kata

    Sinar matahari pagi menyelinap masuk melalui celah-celah jendela. Membentuk garis-garis berkilauan yang mengusik kenyamanan tidur Desti. Sambil masih menikmati mimpi indahnya, Gadis itu membalikan tubuhnya menghindari sinar itu. Tapi ketika suara tarikan kain yang menutup jendelanya terdengar, bukan hanya garis-garis lagi yang diterimanya tapi lebih bisa disebut tumpahan cahaya matahari. Wanita itu menghitung mundur dari lima hingga satu kemudian tersenyum ketika merasakan kecupan di pipinya.     "Ayo bangun pemalas! Bunda udah siapin sarapan dibawah. Awas kalau gak dimakan!" Desti bangkit dari tidurnya sambil tersenyum kemudian menatap matahari diluar sana yang terlihat begitu berkilauan dimatanya. Sebelum turun dari ranjangnya, dia merentangkan tubuhnya menghirup dalam-da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN