BAB 22

1355 Kata

    "Setiap orang memililki waktunya masing-masing, bukan seberapa banyak yang dia miliki tapi seberapa berarti setiap detik yang dijalani. Aku tahu waktuku tidak banyak, karenanya aku ingin menghabiskan detik-detik terakhir ini dengan melakukan apapun yang membuatku bahagia. Jadi tolong bunda jangan suruh aku berhenti bekerja, aku bahagia bersama orang-orang disana." Marina tidak kuasa menahan tangisnya melihat Desti masih bisa tersenyum. Randy yang sedari tadi sudah sangat berusaha membuat Desti berhenti bekerja melihat betapa tegarnya gadis itu sedikit membuatnya malu. Seharusnya sebagai dokternya dia melakukan hal terbaik untuk pasiennya itu, bukan malah mengikuti sisi egoisnya.     "Ya udah tapi kalau kamu sudah merasa tidak nyaman disana, kamu harus berhenti." Desti tersen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN