“Lepasin dia!” terdengar suara pria dari dalam rumah. Semua orang kini menoleh ke arah dalam rumah, di mana saat ini seorang pria sedang berdiri di belakang Diana sambil menampakkan wajah marah. Tidak perlu bicara apa-apa lagi, pria itu segera berjalan ke arah teras belakang, di mana Kanaya saat ini berada. “Ngapain kamu di sini? Kamu sakit, kamu gak boleh turun dari tempat tidur dulu!” tanya Andre yang terlihat sangat marah pada Kanaya. “A-aku tadi cu –“ “Bu Kanaya tadi di pak –“ “Tante Diana!” Andre memotong ucapan Kanaya dan Mila, lalu berbalik dan melihat ke arah Diana. “Kanaya sedang sakit, Tan. Apa Tante gak bisa liat kalo dia sakit?! Tangan dia aja masoh ada infusnya. Tante kok tega banget sih ama Kanaya!” protes Andre. “Tante gak nyuruh kok. Dia yang mau sendiri. Katanya bos