bc

Terjebak Ranjang Panas CEO Dingin

book_age18+
218
IKUTI
5.1K
BACA
HE
blue collar
kicking
city
friends with benefits
like
intro-logo
Uraian

Niatnya untuk menuntut keadilan atas kematian ayahnya, justru membuat takdir hidup Kanaya berubah. Pertemuannya dengan putra keluarga itu, justru membuat dia menjadi tertuduh menghancurkan nama baik keluarga Sagala.Kenzo Sagala, putra tertua keluarga Sagala menjadi geram pada Kanaya yang membuat dia hampir kehilangan proyek bernilai triliunan yang sedang dia jalankan sebagai pembuktian, dia adalah penerus keluarga yang terbaik. Dia pun berencana untuk menghancurkan hidup Kanaya, yang membuat kehidupan dan pekerjaannya berantakan.Tak puas hanya menjebak dan merenggut paksa kehormatan Kanaya, Kenzo pun berniat untuk menahan Kanaya seumur hidup. Dia ingin menghukum wanita perusuh itu demi kedamaian hidupnya.Kira-kira hukuman apa yang akan diberikan Kenzo pada Kanaya?Sanggupkah Kanaya bertahan dari semua ancaman dan perlakuan Kenzo kepadanya?

chap-preview
Pratinjau gratis
Bab 1. Manusia Iblis!
“Come on baby! Let’s party tonight.” Seorang pria tampan merengkuh posesif pinggang ramping seorang wanita yang kini tengah menggantungkan bobot tubuhnya di leher sang casanova. Kecupan si pria membuat si wanita menggeliat bak cacing kepanasan. Kanaya, dosen cantik itu tengah menikmati cumbuan Kenzo yang membuatnya terbang melayang. Hasratnya yang terbakar dan haus akan sentuhan, menjadi kian liar saat Kenzo, memberikan sinyal memabukkan pada dirinya. Wanita yang biasanya tampil sangat lugu dan polos itu, kini berubah menjadi liar di depan Kenzo. Kanaya bahkan tidak sungkan untuk melucuti pakaian Kenzo demi mendapatkan apa yang dia harapkan. “Good, Baby! Lakukan semaumu sebelum penyesalan datang,” gumam Kenzo disertai dengan seringai dan tatapan licik saat dia melihat Kanaya meliuk di atasnya. *** Keesokan paginya, Kanaya mengerjapkan matanya berkali-kali agar pandangannya kian jelas. Di depan sana, dia melihat ada siluet seorang pria yang sedang berdiri sambil merapikan pakaiannya. “Si-siapa kamu?” tanya Kanaya yang tidak dia kenal. Sedetik kemudian Kanaya langsung menjerit saat dia menyadari tubuhnya tidak lagi berbalut apa pun selain selimut tebal yang kini sedang dia pegang erat. Mendengar jeritan itu, Kenzo pun menoleh ke arah Kanaya, lalu berjalan mendekat. “Itu hukuman buat kamu! Buat orang yang sudah berani mengusik keluargaku!” Suara dalam pria yang tidak Kanaya kenal itu berhasil membuat Kanaya semakin bergetar. Suara yang dalam dan penuh penekanan itu membuat Kanaya ngeri dan mengerut. Otak cerdas Kanaya bekerja menerjemahkan arti ucapan pria itu dengan cepat. Tidak salah lagi, pasti pria yang sedang berdiri di hadapannya itu adalah salah satu putra mahkota keluarga Sagala. Belum genap satu bulan, dia melakukan protes keras pada keluarga konglomerat itu atas tuduhan menyembunyikan pelaku asli pembunuhan ayahnya. Putra kedua keluarga itu telah melakukan tabrak lari sehingga membuat ayah Kanaya meninggal. Namun, dengan santainya keluarga itu malah mengirimkan sopir mereka untuk bertanggung jawab. Dan kini, lagi-lagi keluarga itu membuat masalah dengan Kanaya dengan dalih sebuah hukuman. Kesucian yang selama ini dijaga oleh Kanaya telah direnggut paksa oleh pria itu. “Dilan, kamu jangan-jangan kak–“ ucap Kanaya pelan. “Berani-beraninya mulut kotormu itu menyebut nama adikku!” hardik Kenzo sambil melotot. Kanaya mulai mengenali jika pria yang sedang ada di hadapannya saat ini adalah Kenzo, putra sulung keluarga itu. Pria muda yang mendulang kesuksesan besar belakangan ini, bahkan disebut-sebut sebagai salah satu pria berpengaruh di dunia namun berhati dingin. Pria yang belum pernah dilihat Kanaya secara langsung itu, ternyata benar-benar memiliki aura mengerikan. Terlihat dingin dan kejam. “Dasar iblis kau, Kenzo!” pekik Kanaya. Dengan santainya Kenzo mengeluarkan senyum miringnya. Tatapan pria itu langsung terarah menatap tajam Kanaya yang masih ada di tempat tidur. Tempat di mana Kanaya menyerahkan kehormatannya secara sukarela pada Kenzo setelah dia berada di bawah obat perangsang. Tatapan Kenzo itu benar-benar merendahkan Kanaya. Seorang dosen muda yang selalu dikenal beretika baik dan profesional, ternyata telah menghangatkan ranjang dingin musuhnya sendiri. “Kau ... kau harus bertanggung jawab, Kenzo! Aku akan melaporkan ini!” lanjut Kanaya sedikit terbata-bata. “Silakan, laporkan saja! Ayo kita lihat, siapa yang akan rugi nanti,” jawab enteng Kenzo. Kenzo membungkuk hingga wajahnya hanya berjarak sedikit saja dengan Kanaya. “Kau liar sekali tadi malam. Apa kamu mau liat rekamannya?” bisik Kenzo pelan sambil menunjuk ke arah sebuah kamera yang dia pasang di atas meja. Kanaya mengikuti arah yang ditunjuk Kenzo. “b******k kau, Kenzo! Kau–“ Kanaya tidak sanggup menahan amarah bercampur kaget sampai dia tidak mampu melanjutkan kalimatnya karena air mata sudah deras meluncur di pipinya. Wanita itu tidak menyangka jika apa yang sudah direncanakannya untuk menghancurkan keluarga Sagala, justru berbalik menjeratnya menuju kehancuran. Kanaya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika video itu sampai tersebar luas. Semalam, saat pesta kelulusan di kampus, Kanaya tiba-tiba merasa pusing setelah mengambil minuman dari seorang pelayan. Dan pagi ini, dia terbangun di kamar bersama Kenzo. “Hapus video itu! Kau tidak seharusnya melakukan ini padaku,” lirih Kanaya dengan suara bergetar di tengah isakannya. “Hapus? Apa kau yakin? Bukannya tadi kamu akan melaporkanku.” Kanaya menggeleng frustrasi. “Tidak, tolong hapus!” pekik Kanaya sambil mengumpulkan tenaganya yang tersisa. Kenzo kembali menoleh ke arah wanita sanderanya itu. Dia kembali melangkah ke arah tempat tidur lalu menekuk satu lututnya di atas tempat tidur. Kenzo mencondongkan tubuhnya mendekati Kanaya dan menatap tajam ke arah wanita lemah itu. Kembali, seringai licik penuh kuasa itu terukir di bibir Kenzo. “Jangan pernah lancang berurusan dengan keluargaku, Kanaya! Seharusnya kau terima saja kebaikan yang sudah kami berikan, jangan malah bikin ulah,” ucap Kenzo pelan. “Aku cuma menuntut keadilan. Yang menabrak adikku itu Dilan, bukan sopirnya. Dia pe–” “Apa peduliku tentang itu!? Yang pasti, kelakuanmu itu sudah membuat hidupku makin sulit. Banyak wartawan mengejarku dan para investor menanyakan tentang hal ini. Aku sudah kehilangan banyak uang! Asal kau tahu, akibat tindakan konyolmu itu, mereka semua membatalkan kerja sama dengan perusahaanku, Kanaya!” tegas Kenzo memotong ucapan Kanaya. Kenzo mencengkeram dagu Kanaya, “Dan sekarang kamu rasakan sendiri akibat melawan keluargaku!” lanjut Kenzo tepat di depan wajah Kanaya. Tiba-Tiba Kanaya meludah, membuat pria itu semakin berang dibuatnya. “b******k!” Kenzo segera melepas tangannya dari dagu Kanaya lalu mengangkat tangannya, siap menampar wanita itu. Kenzo semakin dibakar amarah karena Kanaya nyaris meludahi wajahnya. Namun untungnya, gumpalan liur itu mendarat di kemeja mahal milik Kenzo. “Kau beruntung karena aku pantang memukul wanita,” geram Kenzo sambil menurunkan tangannya dan meraih tisu untuk membersihkan kemejanya. Kanaya masih melihat gurat amarah di wajah Kenzo. “Kau memang pantas diludahi, Kenzo. Dasar iblis!” umpat Kanaya. Kenzo berusaha tidak terpancing. Dia memilih kembali berdiri di samping ranjang. “Hentikan protes konyolmu itu! Hentikan rencana peradilan ulang untuk kasus adikku!” Kenzo mengungkapkan tujuannya yang sebenarnya. “Kenapa tidak kau lakukan sendiri? Katanya kau punya kuasa yang tidak terbatas, tapi kenapa kau tidak bisa menghentikan sendiri? Kenapa kau malah menghancurkan hidupku?!” “Enak banget. Kamu udah buat nama baikku dan keluargaku jadi bahan gunjingan orang. Bukankah lebih pantas kalau kau juga mendapatkan hal yang sama. Nanti pasti berita-berita di media sosial akan penuh dengan headline, “Kanaya, melakukan aksi damai di atas ranjang Kenzo”, bagaimana menurutmu?” Kenzo tergelak ringan. “Lagi pula, apa kau bisa menghidupkan ayahmu lagi? Seharusnya uang yang sudah kami beri waktu itu cukup, tapi kau malah sok melawan,” lanjut Kenzo mengingat akan tindakan Kanaya yang masih menuntut keadilan meski dirinya sudah memberi uang kompensasi dalam jumlah besar. “Dasar manusia kejam! Kau benar-benar bukan manusia, Kenzo. Kau iblis!” “Kalau kau tau akan berhadapan dengan iblis, seharusnya kau berpikir dulu sebelum melawanku! Sekarang rasakan sendiri, ini adalah balasan dari kenekatanmu!” tegas Kenzo sambil menatap tajam ke arah Kanaya. Kanaya menangis lagi. Dia yang sudah hampir mendapatkan apa yang dia inginkan, kini kembali di titik nol dan harus siap menerima kehancuran hidupnya. Pikirannya tidak bisa berjalan lagi, ketika dia membayangkan bagaimana dia akan hidup ke depannya jika semua orang tahu tentang video panasnya dengan presiden direktur Sagala Grup itu. “Apa ... apa yang kau inginkan dariku sekarang?” tanya Kanaya lemas sambil berlinang air mata. Kenzo menahan suaranya. Masih diam menatap tangisan Kanaya yang terdengar semakin perih. “Jawab apa yang kau inginkan dariku!” Kenzo menyeringai, tatapannya kian intens menatap wajah Kanaya yang penuh air mata. “Menikahlah denganku!” perintah itu terdengar penuh penekanan seolah tak ingin dibantah. “A-apa? Nikah?” Kanaya langsung mengangkat pandangannya, menatap heran wajah Kenzo karena tak percaya dengan ucapan pria itu. Bersambung

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.2K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.1K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.2K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook