Jadi, mau nikah gak?

1455 Kata

Alora terkejut, tubuhnya sedikit menegang. “Lepas dulu, malu dilihat orang!” bisiknya panik. Regan tidak langsung melepasnya, tapi akhirnya mengendurkan pelukan, lalu menatapnya tajam. Matanya mengamati wajah Alora dengan seksama, seolah memastikan wanita itu baik-baik saja. “Dari mana aja?” suaranya lebih rendah, lebih intens. “Kenapa gak angkat telepon?” Alora nyaris tertawa mendengar pertanyaannya. “Kamu sendiri, kenapa gak bales w******p-ku?” balasnya, menyipitkan mata curiga. Regan menghela napas panjang. “Saya punya alasan. Coba buka HP-mu.” Alora masih skeptis, tapi tetap menuruti perkataannya. Dia merogoh tas, mengambil ponselnya, dan membuka layar. Puluhan panggilan tak terjawab terpampang di sana, disertai dua pesan dari Regan. Sebuah dokumen. Dahi Alora mengernyit. “Apa i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN