Lima belas tahun kemudian. Khalis yang sekarang sudah berusia tiga puluh tahun, menjadi pemimpin perusahaan sang ayah yang telah berkembang pesat di Jakarta. Dia tinggal di rumah kedua orangtuanya yaitu rumah masa kecilnya hanya sendirian saja. Ayah dan bunda telah tujuh tahun menetap di Surabaya menemani Eyang yang sudah sepuh dan sakit-sakitan. Si bungsu Zaviya ikut bersama ayah dan bunda membantu Natalia mengurus restoran Eyang. Sedangkan Amara lebih menyukai daerah sejuk, dia memilih tinggal bersama abah ambu membantu abah mengurus perkebunan teh dan POM Bensin milik beliau yang sekarang tersebar di setiap sudut kota Bandung. Pekerjaan Khalis banyak menyita waktu sampai diusianya ini belum juga bisa klik dan mendapat gadis yang dia cintai. Khalis memiliki bunda yang cantik dan