Makan malam pun selesai, Khalis masih belum juga bangun dan sudah bisa dipastikan Venus akan begadang lagi malam ini. Archio mendorong troli Khalis ke ruang televisi sementara Venus merapihkan meja makan. Dia menyusul setelahnya dan bergabung duduk di sofa di samping Archio yang tengah memangku Khalis. Bayi tampan itu masih tertidur pulas. Venus merebahkan kepala di pundak Archio dan mendapat kecupan di kening detik berikutnya. “Sayang ….” Venus memanggil dengan suara paling lembut. “Kenapa sayang?” Archio menyahut. Dia kecup-kecup setiap jengkal wajah Khalis agar terbangun. “Abah katanya udah beli dua kambing untuk akikah Khalis ….” Venus meringis lantas menggigit bibir bagian bawahnya. Archio tidak berkomentar, pria itu masih fokus membuat Khalis terjaga. “Sayaaaang,” panggil