“Mas … aku enggak akan seperti yang dikatakan mbak Wulan.” Archio menoleh sekilas, meraih tangan Venus yang kemudian dia genggam. “Aku tahu,” kata Archio mensugesti diri sendiri. Tidak bisa dia pungkiri, sebenarnya Archio memiliki trauma. Pasalnya memang moment yang dijalaninya saat ini bersama Venus mirip dengan apa yang dulu dia lalui dengan Wulan. Archio tengah merintis dan mengembangkan perusahaannya. “Aku janji enggak akan mengabaikan kamu, aku akan lebih fokus sama kamu,” ujar Archio, dia akan memperbaiki kesalahan di masa lalu. “Enggak gitu juga, Mas … memang akan ada salah satu yang dikorbankan demi mencapai satu tujuan tapi sekarang ‘kan aku tahu kalau Mas mencintai aku … dan Mas harus lebih fokus sama perusahaan, Mas … aku mengerti dan aku rela mendapatkan sisa waktu Mas