Venus mengendarai mobilnya menuju studio sembari membawa rindu yang membuncah di d**a. Bayangan bagaimana tangan Archio di pinggangnya, d**a mereka yang saling mendesak dan hembusan napas Archio di lehernya membuat Venus ingin mengulang moment saat mereka berada di kamar hotel di masa lalu. Venus menggelengkan kepalanya. “Venus! Jangan m***m terus!” Dia berseru kepada dirinya sendiri. Ya Tuhan, Venus lelah menjadi bipolar seperti ini. Di depan Archio dia mati-matian menghindar padahal di belakang Archio, dia rindu sekali kepada pria itu ingin memeluk dan menciumnya. Venus tiba lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Dia langsung naik ke lantai tiga atas arahan si gadis resepsionis, kali ini mereka akan latihan di studio nomor satu. Baguslah, letaknya dekat dengan lift. Venus mendo