Zaya langsung ke kamarnya setiba ia di rumah, mematikan ponsel juga mengunci pintu kamar agar tidak ada yang mengganggu. Zaya ingin fokus menyiapkan apa saja yang akan dibahasnya besok, jika bukan menyiapkan dari sekarang, mustahil bisa konsentrasi di dalam mobil. Apalagi dengan sikap dinginnya Aland. "Padahal hari ini aku maunya istirahat, hufft …," keluh Zaya kesal. Zaya mulai membuka laptopnya. Membuka beberapa pekerjaan yang sudah lama tidak ia tekuni. Hingga menghabiskan waktu beberapa jam, Zaya belum juga beranjak dari duduknya. Tok tok tok, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya. "Ya ampun, siapa sih?" gerutu Zaya kesal. Lantas dia pun menuju pintu. "Maaf, Nona Zaya, Tuan Aland menyuruh saya untuk membawakan ini untuk anda sarapan," ujar pelayan setelah pintu terbuka.