Aland sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantornya, setelan jas yang rapi, dengan gaya rambut seperti biasanya. Aland menghadap ke cermin, memastikan bahwa ia benar-benar sudah bisa pergi. Tiba-tiba Zaya datang menghampirinya, berdiri tepat di hadapan Aland. Tanpa meminta, Zaya langsung mengarahkan tangannya pada dasi Aland. "Bisakah mulai sekarang aku yang mempersiapkan segala keperluanmu setiap pagi?" tanya Zaya sambil membenarkan dasi Aland. Aland menaikkan satu alisnya, Zaya benar-benar aneh. Rasanya baru kemarin mereka bertengkar hebat, dan semalam mereka juga tidak menegur sapa, bahkan memilih untuk tidur di kamar yang terpisah. Tapi mendadak pagi ini Zaya bersikap seolah semuanya baik-baik saja, tidak ada hal apapun yang terjadi. "Paling tidak, bila aku menginginkan sesuatu