Aku benci kamu, Bianca

1906 Kata

Tamara selesai mengempeskan ban mobilnya, tepat ketika lift menuju parkiran basemen terbuka. Ia buru-buru ke posisi semula, berdiri di dekat ban mobilnya yang sudah kempes. Menyadari target yang dinantikan mulai berjalan ke arahnya, sontak Tamara pun siap memainkan perannya. "Duh, pake segala kempes lagi bannya, gimana aku pulangnya coba?" Sambil memijit-mijit pelipisnya, Tamara berusaha melirik ke belakang. Berharap suaranya berhasil menarik perhatian dua orang yang sedang melangkah dari arah lift tadi. "Gimana ya? Mana udah jam segini." Ia berakting seolah-olah sedang kebingungan karena ban mobilnya yang kempes, dan sepertinya aktingnya berhasil, karena dua orang yang ditargetkannya pun mulai berhenti melangkah tepat di belakangnya. "Tamara?" Spontan Tamara menoleh, pura-pura terkejut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN