"Apa?" Tamara spontan berdiri, matanya melebar, ketika mendapat laporan dari orang-orang suruhannya lewat sambungan telepon. "Kalian gagal? Dasar bodoh!" Ia bahkan sampai memaki, tapi kemudian sadar akan posisinya lagi di mana. Ya, sekarang ia masih di kantor, lebih tepatnya di ruang kerja Nathan. Beberapa saat lalu ia diajak papa Nathan membicarakan soal rancangan style baju terbaru yang akan di-launching, mengingat sekarang ia sudah resmi jadi desainer tetap di perusahaan fashion milik papa Nathan. Beruntung saat ini papa Nathan sedang keluar sebentar, sehingga ia bisa mengangkat panggilan telepon dari orang suruhannya. "Bagaimana bisa? Kalian benar-benar bodoh! Pokoknya aku nggak mau tahu, kalian harus cari tahu semuanya, dan lakukan apa yang aku perintahkan!" Tamara memijit kepalanya