Mobil mewah bewarna hitam mengkilap berhenti di lobi depan gedung apartemen Bianca. Dari pintu belakang bagian samping kanan terbuka, Bianca turun dari mobil itu. Kaca bagian depan terbuka, senyum hangat lelaki paruh baya menyambut tatapan Bianca. "Jadi kamu tinggal di sini, Bi?" tanya laki-laki yang tak lain papa tirinya itu, sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling gedung apartemen tersebut. Bianca mengangguk sopan. "Iya, Om——eh, Pa ...," Bianca belum terbiasa memanggil papa pada suami baru mamanya itu. Malah sejujurnya ia enggan memanggilnya dengan sebutan papa, tapi sang mama terus melototinya. Apalagi tadi ia sudah memberitahu banyak hal pada Bianca untuk dipatuhi, termasuk memanggil papa tirinya dengan sebutan, "Papa." "Lumayan, bukan hasil jadi ayam kampus 'kan?" sarkas Alan ya