"Wanita ini tak pantas buat kamu, Nathan! Sampai kapan pun papa tak akan merestui kalian!" Bianca tersentak oleh suara yang terngiang di dalam kepalanya, mengembalikan kesadaran yang sempat melayang akibat ciuman agresif Nathan. Ucapan papa Nathan kembali terngiang-ngiang, menyadarkan Bianca akan posisinya yang tak semestinya. Ya, tak seharusnya ia membiarkan Nathan merajai hatinya lagi. Cukup, harusnya Bianca tak membiarkan Nathan membuatnya tak berdaya dalam rengkuhan laki-laki itu. Bianca mengumpulkan sisa-sisa tenaganya, dengan sekali dorong ia berhasil memukul mundur Nathan sampai pagutannya pada bibir Bianca terlepas. Bianca terengah, matanya menatap nyalang Nathan yang nampak sedikit terkejut atas tindakannya. Namun, sebelum laki-laki itu sempat bereaksi, Bianca lebih dulu melayan