Nasib

2123 Kata

Bianca menghela napas kasar. Baru lima belas menit berkeliling melihat gedung yang baru saja selesai direnovasi, tapi Bianca sudah merasa bosan seakan berjam-jam waktunya terbuang sia-sia. Sebenarnya pemandangan yang bisa Bianca lihat dari gedung dua lantai itu cukup bagus, jalanan yang tampak sibuk dan gedung-gedung pencakar langit berjejeran mengelilingi gedung ini yang seakan menjadi mungil. Gedung-gedung bertingkat di sekeliling tempat ini memang perkantoran atau bisa dibilang pusat bisnisnya kota metropolitan, tak heran jika papa tirinya berani menjamin bisnis Bianca bakalan sukses besar dengan tempat strategis pilihannya. Bukan hanya pilihannya, tapi juga pemberiannya. Mungkin itu yang jadi alasan Bianca merasa bosan di tempat ini, alih-alih menikmati pemandangan yang bisa memanjaka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN