Harusnya rencana Bianca berhasil, jika saja telepon Nathan tak berdering nyaring mengganggu mereka yang hendak mengulang olahraga panas seperti semalam. Sayangnya konsentrasi Nathan buyar oleh suara telepon itu, memaksanya menunda apa yang hendak ia masuki. Nathan mengambil ponselnya di atas meja, mendesah kasar saat melihat nama si pemanggil muncul di layar ponselnya yang menyala. "Papa," ucap Nathan, memberitahu Bianca kalau panggilan itu dari papanya. Bianca paham, ia tak akan melarang Nathan menjawab panggilan telepon dari papanya. Meski kecewa karena gagal melakukannya, Bianca pun perlahan turun dari pangkuan Nathan tanpa protes. Padahal dari sumber yang ia baca di laman pencarian, bahwasanya kegiatan di pagi hari lebih berpotensi bisa hamil. Makanya Bianca nekat ingin melakukannya