Bianca baru saja selesai bertelepon dengan Sandra, ketika suara ketukan pada pintu kamarnya menginterupsi. Tanpa perlu dilihat, Bianca sudah tahu siapa yang mengetuk pintu kamarnya. Memangnya siapa lagi kalau bukan Adam. Apa laki-laki itu masih penasaran? Sungguh, Bianca mulai tidak nyaman dengan sikap Adam kepadanya, tapi ia juga tidak bisa mempersoalkan hal tersebut mengingat semua kebaikan Adam selama ini, juga di mana saat ini ia masih menetap di rumah orangtua laki-laki itu. Bukankah Bianca akan jadi tidak tahu diri kalau ia sampai mempermasalahkan tindakan Adam? Meski sejujurnya ia tidak nyaman dengan Adam yang seakan over protective kepadanya, yang mana notabenenya ia bukan siapa-siapanya. "Iya." Demi kesopanan dan sikap tahu diri, Bianca beranjak dari kursi yang diduduki melangkah