“Riyu …!” Raymon langsung mengejar Riyu yang lari keluar rumah. Darrel pun hanya menatap pemandangan itu dengan helaan napas sesak. Lelaki itu kemudian memejamkan matanya sejenak, lalu mengatur napasnya kembali. Darrel benar-benar tidak menduga bahwa Riyu akan muncul seperti itu. Di satu sisi dia merasa sedikit bersalah, tapi di sisi lain Darrel merasa bahwa semua yang diucapkan itu memang adalah sebuah kenyataan yang harus Riyu ketahui. Darrel tidak ingin menjadi satu-satunya pihak yang menyandang status antagonis dalam semua kisah yang sudah terjadi. Jauh di dalam lubuk hatinya, lelaki itu sebenarnya hanya merasa kecewa karena dia memang benar-benar sudah sangat tulus ingin menjadikan Riyu sebagai temannya. Namun selama ini Riyu tetap saja lebih condong terhadap Raymon. Riyu selalu s