Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tiga puluh menit, akhirnya mobil Anto memasuki kawasan perumahannya yang terletak cukup jauh dari pemukiman penduduk lainnya. Jalanan menuju kediaman rumah pak Anwar seperti jalan menuju sebuah villa di bahwa kaki bukit yang sejuk. Bagian kiri dan kanan jalanan di penuhi oleh hamparan pohon cemara yang tinggi menjulang. Jalanan itu juga dipenuhi oleh daun-daun pohon pinus yang jatuh dan diterbangkan oleh angin. Sunyi dan lengang. Karena jalanan aspal itu memang bukan untuk umum, melainkan milik pribadi. Mobil pun terus melaju, berkelok dan kemudian menanjak sampai akhirnya terlihat sebuah rumah mewah yang berukuran sangat luas di depan sana. Ayu meneguk ludah. Rumah itu benar-benar terlihat seperti istana. Bangunannya di d******i oleh war