ALLJC.028 BERDIRILAH! ALLURA GIBSON Aku yang baru saja bangun membuka mataku dengan perlahan. Tanpa aku sadari saat ini tubuhku yang masih terbaring di atas tempat tidur, kini sedang menghadap pada Albert Ma yang sedang tidur di sampingku. Begitu juga dengan dirinya yang kini masih memejamkan mata sedang tertidur lelap dengan tubuh menghadapku. Aku sempat tertegun menatap wajah tampannya yang jauh lebih tirus dari pertama kali kami bertemu lima tahun yang lalu. Wajahnya yang tirus mempertegas setiap garis wajahnya. Hidungnya yang mancung, rahangnya yang terlihat tegas, alisnya yang tebal dan rapi serta kulitnya yang putih terlihat begitu menawan. Setiap melihatnya, aku akan selalu teringat pada putra semata wayangku, Adrian Ma. Aku membayangkan bagaimana wajah putraku Adria