Pulang dari kantor, Rina datang mengunjungi Fira di apartemen. Dia berencana menginap, lalu esok hari dia akan pulang ke rumahnya. Rina mengeluh kesepian selama beberapa hari ini, bekerja tanpa Dani di dekatnya. Rina ikut senang dengan keputusan Fira yang akhirnya menerima pernikahan. Yakin Fira tidak akan lagi menderita dan pasti akan selalu bahagia. Tidak lama lagi Fira akan ditemani malaikat kecil dan dia tidak akan terpisah lagi. “Duh, ibu mana yang sanggup terpisah dari anaknya, Fira. Waktu kamu berencana mau nitipin anak kamu di Merauke, aku nggak bisa bayangin sedihnya, ngebayangin anak bayi ditinggal pergi. Aduh, aku nangis lo, Fira.” Fira mengangguk, membenarkan apa yang diungkapkan Rina. Dia boleh saja berencana, tapi apa sanggup dia berjauhan dari anaknya? “Ya, Rina. Mamaku

