Meski tampak tenang, Dani tahu Frans berusaha menahan kesedihannya di balik sorot matanya yang teduh. Tampak Fahri kebingungan, dan Dani membujuknya dengan mengatakan bahwa kakaknya adalah sosok yang menyenangkan. Dani menghubungi Fira sebelum memasuki lift. “Ya, Dani?” “Fira, aku ke apartemen sekarang ya?” “Ha?” “Ada … papa kamu.” “Ha? Papa?” “Iya, pak Frans.” “Ha? Dani? Yang benar? Jangan, Dani. Jangan sampai dia ke mari.” Dani tergugup saat mendengar penolakan Fira. “Tapi aku sudah di apartemen, aku sudah menjelaskan tentang kamu, termasuk kamu yang sedang hamil.” Ada jeda di ujung sana dan Dani tetap sabar menunggu jawaban Fira. “Dani, kamu … ck. Ok.” Panggilan berakhir, dan Dani mengajak Frans dan Fahri masuk ke dalam lift menuju apartemen sederhananya. *** Sementara i

