“Eh, pak Edwin banyak tandatangan setiap saat, ada kemungkinan gak sih dia nggak ngeh gitu, perkara dokumen biasa juga,” ujar Rina. Fira dan Dani menertawai ocehan Rina. “Dih, justru pak Edwin itu orangnya teliti, Rina. Kamu apa lupa dua hari lalu, ada yang ditegur pak Edwin soal dokumen yang dua kata typo, langsung dikembalikan, apalagi liat nama Fira, bisa tremor dia.” Rina memukul jidatnya, baru menyadari bahwa Edwin dikenal sangat teliti di setiap pekerjaan. Dani beralih ke Fira dan berujar dengan hati-hati. “Dia masih nyari kamu lo, Ra. Kata bu Nia, sampe utus orang untuk cari kamu di Magelang. Dia nggak mau melibatkan banyak orang kayak dulu, apalagi melibatkan polisi. Mungkin, masih mempertimbangkan keselamatan kamu.” Fira meraba perutnya yang terasa bergerak, membicarakan Edwi

