Fira sedih hari ini karena mendapat kabar bahwa mamanya sakit-sakian di rutan. Bukan karena makanan atau minuman yang membosankan di sana, tapi sepertinya karena pikiran. Tanpa sepengetahuan mamanya, Fira tetap rutin mengirim makanan atau uang agar mamanya bisa membeli apa yang dia butuhkan. Fira mengupah seseorang yang bekerja di sana agar bisa dekat dengan mamanya dan menampung segala keluh kesahnya. Orang tersebut melapor kepada Fira bahwa mamanya telah menyesali perbuatannya sampai sakit-sakitan, dan dia sebenarnya ingin bertemu Fira sekaligus meminta maaf. “Apa aku harus bertemu Mama, Ed?” tanya Fira yang merasa bimbang apakah harus pergi menemui mamanya atau tidak. Edwin menghela napas panjang. “Dia orang yang sangat berbahaya, Fira. Manipulatif. Kamu sedang hamil, ck … entahlah ak

