Tidak ada yang bisa Fira lakukan selain mendesah dan mengerang. Juluran lidah Edwin ke miliknya yang basah dan licin malam ini sangat menggairahkan dan dia sangat menikmatinya. Tidak lama kemudian, tubuh Fira mengerjang hebat, dan Edwin masih saja menjulurkan lidah ke kewanitaan Fira dan bahkan menghisapnya kuat-kuat. Edwin menepis b****g Fira geram, lalu rebah di samping Fira yang masih menungging, menatap wajah Fira yang meregang kemerahan penuh cinta. “Katanya capek.” Fira tertawa malu, “Ya mau gimana lagi, soalnya enak banget tadi.” Edwin terbahak-bahak, senang telah memberikan kesenangan kepada istrinya. Fira mendekati wajah Edwin dan melumat penuh bibir Edwin, dan keduanya saling melumat bibir sambil menggumam. “Kamu sudah lama nggak datang bulan, Fira. Kita hampir setiap hari b

