Dahlia adalah gadis yang periang dan cepat akrab dengan siapapun, bahkan baru dikenalnya. Dia tidak henti-hentinya bercerita tentang pengalaman lombanya sejak kelas tiga sekolah dasar dan tidak pernah memenangkan satupun pertandingan. “Iya, Kak Fira. Sampe guruku bilang sama aku, Dahlia kamu boleh ikut lomba, tapi bayar pakai uang sendiri, dan bukan dibiayai sekolah. Ya sudah, aku minta uang sama mama atau mas Dani buat bayar uang lomba,” cerita Dahlia dengan gaya cueknya. “Terus yang lomba barusan kamu bayar sendiri juga?” tanya Rina. “Iya, Kak. Sekolah nggak mau bayarin, ya sudah aku minta uang sama papa, eh, hampir saja papa nggak mau bayarin, aku paksa sampai mau.” “Haha. Dahlia, ada-ada saja.” “Habis pelit banget, timbang lima puluh ribu.” “Kan bisa minta sama Mas,” timpal Dani.

