Edwin tersenyum lebar melihat pemandangan indah di dapur, seorang perempuan yang dia kasihi sedang menyiapkan sarapan lezat untuknya. Dia memberikan pelukan hangatnya ke Fira yang berdiri di depan meja makan, sedang menuangkan jus jeruk ke dalam gelas bening untuk dirinya dan Edwin. “Ah,” desah Fira, karena Edwin memeluk tubuhnya dari belakang dan tangannya yang nakal merembet ke d**a dan meremas-remas lembut. Edwin memang pandai meremas buah d**a kenyal Fira, membuat Fira terbuai dan dia menoleh ke belakang lalu melumat penuh bibir Edwin. “Hmmm. Wanginya kamu, hmmm,” gumam Edwin. Fira menolak tangan Edwin yang masih memeluk, dia tidak ingin membuat Edwin terbuai lebih lama, bisa terlambat Edwin ke kantor, karena Edwin memiliki jadwal rapat pagi ini di kantornya. “Kamu nggak kangen nga

