Fira tidak ingin rebah, “Aku ingin melihat kamu yang sedang menjilat anuku,” ujar Fira, dan dia mulai menopang tubuhnya dengan dua tangan menekan permukaan meja di belakang. Fira mengangkang lebar, dan Edwin mulai mengelus kedua pahanya, sambil menatap wajah cantik Fira yang sayu dan m***m. “Akh,” Fira meringis kuat, Edwin yang usil mencubit daging kecil di dalam miliknya. Tapi sejenak kemudian dia mendesah panjang dan mendesis, ketika Edwin menghisap kuat miliknya. Setelahnya, Edwin menjilat dan menjilat, lidahnya sangat lincah bergerak-gerak di seputar liang milik Fira yang sangat basah, terutama menyentuh daging merahnya. Fira merengek dengan sesekali menjerit lemah, hingga dia tidak sanggup lagi menopang tubuhnya, karena kenikmatan yang sudah menguasai seluruh tubuhnya. Dia pun reb

