Beberapa hari kemudian, Ada rapat khusus di kantor Edwin, yang dihadiri para pemimpin perusahaan dari semua cabang Elmer. Ada Fronie, dan Umar, calon mertua Edwin. Yang membuat heran Edwin, Fronie seolah menjaga jarak dari Umar. Biasanya keduanya duduk berdampingan, tapi hari ini Fronie duduk di samping Johnson dan Kresno. Setelah acara rapat selesai, Edwin menyuruh Fronie untuk tetap duduk dan tidak meninggalkan ruangannya. “Edwin!” Umar mendekati Edwin dan memeluknya hangat. Dia tersenyum puas saat melirik ke cincin yang melingkar di jari manis kanan Edwin. “Tidak sabar kamu jadi menantuku. Oiya, Claudia sudah memenuhi syarat untuk menjadi anggota komisi keuangan. Aku ingin kamu memprosesnya dengan segera, biar dia ngantor di ruanganku, dan dia akan lebih terjaga.” Edwin mendengus t

