“Ha? Itu tadi ada Bapak yang menantunya juga wisuda di sini,” jawab Fira dengan wajah polosnya. Dia celingukan mencari sosok bapak tua yang mengajaknya bicara di tengah-tengah kerumuman, tapi tidak dia temukan. “Duh, selalu menghilang,” gumam Fira.
Dani mengernyitkan dahinya mengamati tingkah Fira yang aneh. Tak lama kemudian, terdengar pengumuman dari pembawa acara bahwa acara wisuda akan segera dimulai. Dani masih berpikir keras beberapa saat, tapi setelahnya dia bersikap biasa setelah mengamati Fira yang sudah bersikap normal. Fira sempat pula menerima panggilan dari Elvi dan mengatakan bahwa dirinya duduk di bagian yang berjauhan, dan mereka sepakat untuk bertemu usai wisuda.
Entah kenapa Fira mengikuti acara wisuda tanpa merasa lelah sedikitpun meskipun membosankan dan sangat lama.
