Apartemen Lumina kini berubah menjadi tempat berkumpul yang penuh kehangatan. Rania, teman dekat Lumina, kerap mampir sambil membawa kue buatannya yang selalu gagal tapi menggemaskan. “Ini brownies, walau bentuknya aneh, tapi rasanya enak. Cobalah!” Lumina hanya bisa geleng-geleng kepala sambil tertawa melihat penampilan brownies yang berantakan itu. Tapi ternyata rasanya memang lezat, dan Nigel pun menyukainya. “Enak, Aunty Rania. Ini sangaaat enak!” “Thank you so much, Sayang. Kau adalah anak paling manis yang pernah aku temui. Kalau saja kita sebaya—bisa jadi aku naksir padamu, Sayang,” canda Rania. Lumina segera menutup mulut Rania dengan tangan. Sementara Dilo, pacar Rania, memeluk bahunya dan mencium pipinya dengan mesra. “Hati-hati kalau mau selingkuh. Apalagi dengan