Malam itu, langit gelap tanpa bintang, seolah menyembunyikan rahasia yang tak ingin dibagikan pada dunia. Lumina menatap keluar jendela mobil, matanya mencoba menangkap bayangan apa pun yang bisa memberitahunya di mana mereka berada. Namun yang terlihat hanyalah jalan berliku, dikelilingi hutan lebat dan kabut tipis yang menyapu permukaan tanah. “Jadynn, kita sudah lama berkendara. Sebenarnya kita akan ke mana?” tanya Lumina dengan wajah bingung. Lumina tidak tahu kemana Jadynn akan membawanya. Dua jam perjalanan. Tanpa penjelasan. Tanpa tujuan yang jelas. “Ke tempat di mana tak akan ada yang mengganggu kita,” jawab pria itu dengan suara tenang namun dingin. Lumina mencuri pandang ke arah Jadynn. Pria itu memegang kemudi dengan tenang, senyum tipis mengambang di bibirnya.