Bab 38 : Pria dari Masa Lalu

1323 Kata

Bintang menegak savilanya, matanya tak lepas dari Raden yang meringis kesakitan, sudut bibirnya berdarah. Dejavu, kejadian ini begitu mirip dengan malam itu—malam yang masih menghantuinya. Tawanya yang sumbang tiba-tiba pecah, tak lama kemudian air matanya mengalir, campuran antara tawa dan tangis. Takdir seperti apa ini yang mempertemukan mereka kembali dalam keadaan seperti ini? Bintang mengusap air mata yang jatuh di pipinya, menggunakan ujung kemeja lengan panjangnya. Isakannya masih terdengar lirih, menggema di antara diam yang menyelimuti mereka. Raden menatapnya, tanpa kata-kata, sementara lelaki yang berdiri di hadapan Bintang perlahan mengulurkan tangan, seakan ingin meraih dan menenangkannya. "Jangan sentuh aku," tolak Bintang penuh penekanan, tangannya menepis kasar uluran tan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN