Tidak... Ray tidak akan membiarkan Livya bersama Arsen. Ray sungguh tidak rela. Ray mengusap wajahnya frustasi. Dia merasa Arsen bergerak lebih cepat dari padanya yang masih banyak berpikir. Bisa-bisanya Arsen tidak berpikir panjang tentang apa yang pernah menimpa Livya pada masa lalu. Arsen menerimanya begitu saja. Dan apa? Arsen mengajaknya bersaing? Berarti lelaki itu benar-benar serius ingin bersama Livya. Ray rasanya ingin sekali menghajar lelaki itu. Sekarang, Ray belum tahu bagaimana caranya agar bisa bersaing dengan Arsen. Harus Ray akui kalau Arsen lebih unggul dari padanya saat ini, terlihat dari bagaimana sikap yang ditunjukkan Livya kepada lelaki itu. Di saat Ray belum pernah mendapatkan seulas senyuman dari Livya hampir setahun ini, Arsen malah mendapatkannya dengan mudah.