"Lo serius sama Arsen? Kalian pacaran?" tanya Anita kepada Livya. Mereka sedang berada di sebuah toilet restoran. Malam ini, Ervan mengajak mereka makan malam bersama. Sang baby Ervan dan Anita dititip kepada mamanya Anita, sekalian ada baby sitter juga di sana. "Hah?!" "Enggak apa-apa. Gue setuju aja kalau lo sama dia," lanjut Anita lagi. Arsen itu dari sekolah sudah terkenal baik dan orangnya tidak neko-neko. Jadi, Anita setuju saja jika Livya menjatuhkan pilihannya kepada calon dokter obgyn itu. Livya tertawa kecil. "Enggak, An. Kita enggak pacaran." "Tapi ke mana-mana sekarang sering sama dia terus. Gue tahu, Vy, bagaimana cara Arsen mandang ke arah lo itu kelihatan banget kalau dia masih suka sama lo. Gue setuju aja kalau lo sama dia, orangnya baik, kok.” "Entahlah." Livya menged